Kala itu, kita berkumpul untuk
membentuk sebuah ikatan keluarga
Keluarga yang disemai dengan nama “Keluarga Ideologis
SAMAWA”
Hari demi hari kita lewati bersama
Susah senang kita bagi sama-sama
Hingga banyak orang bilang, Keluarga
Ideologis SAMAWA paling mesra
Di keluarga ini, aku belajar
bagaimana cara membagi cinta
Cinta seorang kakak kepada
adik-adiknya
Begitupun sebaliknya,
Di keluarga ini, aku dapat merasakan
indahnya cinta
Cinta dari adik-adik kepada kakaknya
Namun, kini semua hanya tinggal kenangan semata
Satu-persatu meninggalkan duka cita
Hingga akhinya keindahan yang semu
berubah menjadi kesedihan yang nyata
Oleh: Omansya Samara, Pengharap Cinta Sang Ilahi
_11zon.jpg)
