Semarang –
Senin, (27/01), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam
Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali melaksanakan pelepasan wisuda yang
ke-8. Kali ini, pelepasan wisuda FEBI dilaksanakan di Hotel Semesta, Kota
Semarang.
Dalam
pengumuman pelepasan wisuda FEBI tersebut, nama Faiqotun Ni’mah, S.Th.I, ME.
keluar sebagai lulusan terbaik Pascasarjana FEBI. Faiq lahir di sebuah kampung
hampir di ujung Rembang, tepatnya Jurang Jero. Walaupun Faiq ini adalah
mahasiswa lulusan S1 FUHUM asal Rembang yang juga aktiv di Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI), tidak membuat dirinya tidak bisa untuk meraih prestasi di
Pascasarjana FEBI.
Faiqotun
Ni’mah, S.Th.I, ME yang akrab dipanggil Mbak Faiq ini menuturkan bahwa proses
yang berkesan adalah dirinya pernah gagal, tapi ternyata itu menjadi sebuah
cambuk untuk tetap bertahan dan melanjutkan perjuangan.
“Mbak
Faiq pernah gagal di ujian kompre, karena salah materi. Maklum, ilmu ekonomi
ini adalah ilmu baru yang Mbak pelajari. Jadi ada sedikit materi yang kurang
pas. Waktu itu makalah yang Mbak Faiq buat ternyata masuk kategori Hukum
Ekonomi Syariah yang merupakan salah satu konsentrasi di pascasarjana IAI,bukan
pascasarjana FEBI,” tuturnya.
Ucapan
syukur terus terucap, baik dari dirinya maupun keluarganya. Prestasi ini
merupakan hadiah terindah bagi Faiq yang tak terduga setelah melewati proses
yang perkepanjangan.
“Mbak
Faiq berharap, semoga ilmu yang Mbak dapatkan ini bisa barakah dan bermanfaat
bagi diri sendiri dan ummat,” ucapnya.
Dalam
menggapai predikat sebagai lulusan terbaik ini, Faiq tidak berjuang sendiri,
karena ada orang-orang terdekatnya yang selalu memberikan dukungan.
“Orang-orang
terdekat Mbak Faiq yang selalu memberikan Mbak dukungan adalah pertama dari
orang tua dan kedua dari keluarga ideologis, yakni keluarga Monash Institute,
terutama Abah Nasih dan kawan-kawan seangkatan, serta orang-orang terdekat
lainnya yang mendukung dan menemani Mbak dalam berproses hingga akhirnya
“wis-sudah”,” tuturnya.
Faiq
berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk menyelesaikan kuliah hingga akhir. Dan
tidak perlu harus melulu di kampus, tapi sibuklah juga di luar kampus, karena
dengan begitu dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang lain/masyarakat/ummat.
Selain itu, sibuk di luar kampus dengan mengikuti organisasi ekstra kampus,
tidak menjadi penghalang untuk menjadi mahasiswa berprestasi atau terbaik di
kampus.
“Pesan
untuk kita semua, tetaplah semangat belajar apapun dan jangan takut mencoba hal
baru, karena Mbak Faiq contoh wisudawan yang kuliahnya tidak linear dari S1,”
pungkasnya. (Red: TGR)
_11zon.jpg)
