Lombok
Timur - Komunitas pecinta alam di Kecamatan Sembalun bernama Sekolah Alam
Rinjani (SAR) bersama peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Misi Khusus
(MMK) UIN Walisongo Semarang dan Universitas Mataram (UNRAM) mengadakan
kegiatan menanam 1000 pohon. SAR adalah
komunitas yang dibentuk pada tanggal 14 Desember 2018.
Amir
Riis, Koordinator SAR menuturkan bahwa tujuan dibentuknya SAR adalah untuk
menjadi pusat pembelajaran pendakian gunung se-nusantara kedepannya dan khususnya
gunung rinjnai, sehingga bisa menjaga kearifan lokal yang sungguh luar bisa.
“Salah
satu yang mendasari kami untuk mulai bergerak membuat sekolah alam rinjani ini
adalah supaya ada wadah untuk bisa belajar memahami alam semesta ini, sehingga
kita tahu sesungguhnya apa sih hubungan antara manusia dengan alam semesta.
Kemudian apa hubungan antara alam semesta dengan Tuhan?” tuturnya.
Kegiatan
menanam 1000 pohon tersebut dilaksanakan pada Ahad, (19/1) di lereng bukit
Telaga, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB.
Dalam mengikuti kegiatan tersebut, antusiasme para pemuda dan mahasiswa
sangat besar.
Setelah
menanam 50 pohon sebagai simbolis, Amir menyampaikan ucapan terima kasih kepada
kawan-kawan mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo Semarang dan UNRAM atas
partisipasinya dalam kegiatan penanaman pohon di lereng bukit Telaga.
“Terima
kasih atas partisi kawan-kawan mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo dan UNRAM dalam
mengikuti kegiatan menanam 1000 pohon ini. Tujuan diadakan agenda ini adalah
untuk mengembalikan keasrian alam desa yang dulu dan kini sedikit bergeser
mulai dari debit air dulunya melimpah sekarang berkurang,” ucapnya.
Dalam
kegiatan menanam 1000 pohon ini, SAR bersinergi dengan Devisi Lingkungan dari
kelompok KKN UIN Walisongo Semarang dan UNRAM.
Fitri
Nur Annisa, Kordinator Devisi Lingkungan KKN MMK UIN Walisongo Semarang
menuturkan kesan dan harapan terhadap kegiatan menanam 1000 pohon yang
bersinergi dengan SAR.
“Kami
turut bahagia diajak berpartisipasi dalam kegiatan menanam 1000 poho ini,
karena tujuannya sangat baik yakni ingin menambah produk sumber mata air yang
sekarang ini menjadi masalah di Kecamatan Sembalun. Harapan kami, pohon yang
ditanam hari ini bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat. Walaupun dalam
waktu dekat belum terlalu terasa dampaknya, tapi berpuluh-puluh tahun kedepan
akan sangat bermanfaat untuk masyarakat. In sya’a Allah,” pungkasnya. (Red: TGR)
Sumber: Baladena.ID
_11zon.jpg)
